Model Desain Mushalla atau Ruang Ibadah

Setiap orang tidak bisa lepas dari kehidupan beragama dan memiliki kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa terutama di Indonesia, tiap-tiap warga negara wajib memeluk agama sesuai dengan keyakinan masing-masing, tentu saja pada masing-masing agama memiliki kewajiban untuk beribadah kepada Tuhan baik itu di tempat Ibadah Umum seperti Masjid atau ditempat ibadah pribadi, seperti ruang ibadah di rumah.

Seperti halnya ruang religi pemeluk agama lain, keberadaan mushala dalam rumah bisa membuat perasaan anggota keluarga lebih dekat dengan Sang Pencipta. Bahkan sebagian orang menganggap mushala adalah bagian penting yang tak bisa dipisahkan dari ruangan-ruangan lain di dalam rumah.
 

Desain mushala memang lebih khusus atau berbeda dengan ruang lain. Bagi yang telah memiliki mushala dalam rumah, tak ada salahnya saat Ramadhan dan jelang Idul Fitri nanti, mushala dipercantik agar lebih nyaman saat beribadah. Cat lama mungkin perlu diperbarui atau bahkan diganti. Karpet juga harus dibersihkan termasuk peralatan shalatnya. 


Sementara bagi yang belum memiliki mushala dalam rumah saatnya untuk memikirkannya. Anda yang berminat memilikinya, desain mushala skylight mungkin bisa jadi pilihan. Letaknya, tak selalu berada di ruang utama. Untuk desain ini Anda bisa menggunakan plafon berupa skylight berbentuk bulat yang memberi nuansa lain pada mushala. Selain karena cahaya alami, sewaktu duduk di dalamnya langit bisa terlihat. Dengan skylight, kedekatan dengan Sang Khalik seakan makin erat.


Mushala dengan desain ini bisa dibangun di bagian paling depan atau paling belakang hunian atau menyatu dengan ruang keluarga. Tujuannya, selain dimanfaatkan oleh penghuni rumah, mushala juga bisa untuk pengajian bersama para tamu. Atau untuk menjamu tamu saat buka puasa bersama. Perlu diingat, untuk membedakan fungsinya dengan ruang lain, letakkan area wudhu di antara mushala dengan ruang keluarga. Mushala skylight hanya satu dari sejumlah desain lainnya yang bisa dipilih. Ini memang tergantung selera dan kondisi ruangan yang tersedia. Lebih lanjut, Anda bisa mengkonsultasikannya kepada perancang interior yang dipercaya telah berpengalaman.

Di Luar Rumah

Keberadaan mushala di rumah sudah menjadi keharusan bagi pemeluk agama Islam saat ini. Soalnya, di ruang religi ini diharapkan lebih khusyuk dalam menjalankan ibadah keseharian. Seperti sudah disebutkan, umumnya penempatan mushala menyatu dengan bangunan di dalam rumah. Namun jika memiliki lahan lebih, membangun mushala di luar ruang, bisa menjadi alternatif. Letaknya bisa saja di belakang atau di pinggir rumah.

Mushala di luar ruang memiliki manfaat tersendiri dibandingkan dengan yang menyatu dengan hunian. Selain aktivitas di dalam rumah tidak mengganggu kekhusyukan beribadah, mushala di luar rumah juga dapat menimbulkan kedekatan dengan alam. Angin segar dan udara yang sejuk pasti akan menambah kekhusyukan beribadah. 


Besarnya ukuran mushala di luar ruang tergantung banyaknya penghuni rumah. Namun, ukuran minimal sebaiknya 2 x 3,5 meter. Soalnya, ukuran ini cukup untuk 3 baris (shaf) ke belakang dan lebar untuk 3 orang berdiri berdampingan. Sesuaikan arah mushala dengan arah kiblat. Untuk melengkapi keberadaan mushala, ada baiknya Anda membuat tempat berwudhu yang bisa berupa pancuran atau kran air di luar area shalat.

Bila ingin menciptakan suasana sejuk dan segar, buatlah mushala dengan tiang-tiang tinggi. Sementara sebagai pembatas atau dinding bisa menggunakan kayu yang dianyam atau pun diukir. Interior semacam ini akan menimbulkan kesan yang lebih terbuka dan akrab. Mengingat ukurannya yang kecil, kesan terbuka ini pun menimbulkan kesan luas, dibandingkan dengan jika ditutupi dinding. Arah kiblat bisa ditutup dengan dinding utuh, hal ini berguna untuk menambah kekhusyukan ketika beribadah.

Dinding mushala sebaiknya dicat dengan warna yang dingin, seperti hijau muda, krem, salem, dan warna-warna pastel. Hindarkan menggunakan kombinasi warna yang terang. Jika pun ingin mengkombinasikannya, pilih warna yang senada. Ini untuk meneduhkan mata dan pikiran saat beribadah. 


Atap juga bisa disesuaikan dengan bangunannya. Bisa menggunakan genting atau asbes. Namun demi kenyamanan, lebih baik menggunakan genting, yang dilapisi tripleks di plafonnya. Sehingga kotoran dari atap dapat ditahan di plafon dan tidak mengotori area ibadah di bawahnya. Untuk interiornya lengkapi dengan rak untuk menyimpan Al Quran, hadis, serta buku agama lainnya. Anda juga bisa melengkapi ruang ibadah ini dengan lemari penyimpan mukena serta sajadah. Jangan lupa menempatkan lampu yang memadai di ruang ibadah ini.

0 Response to "Model Desain Mushalla atau Ruang Ibadah"

Post a Comment

Ads 468 X 60

/div>