Membuat Desain Kamar Tidur Untuk Penderita claustrophobia | Claustrophobia Yaitu ketakutan berada di tempat tertutup. Penderita claustrophobia tidak terbiasa naik lift atau melewati terowongan tanpa kegelisahan ekstrem. Ketakutan ini mendorong penderita mencari tindak penyelamatan, semisal duduk di dekat pintu keluar atau membuka jendela. Tindakan ini membuat situasi lebih mudah ditoleransi bagi penderita, meski tidak menghilangkan rasa takut tersebut.
Bagi penderita claustrophobia (takut terhadap tempat-tempat sempit) tentu tidak merasa nyaman berlama-lama di ruangan yang sempit dan tertutup. Tidak heran jika penderita claustrophobia akan ketakutan bila masuk ke toilet pesawat atau lift. Lalu bagaimana dengan tempat tinggal mereka, terutama kamar tidur?
Kamar tidur yang berukuran kecil hanya akan memperburuk kondisi mereka dan membuat mereka tidak mendapatkan tidur yang berkualitas. Berikut adalah tips Membuat Desain Kamar Tidur Untuk Penderita claustrophobia
Jika tidak memiliki area yang luas untuk pembuatan kamar, cobalah menciptakan kamar tidur dengan desain minimalis. Dengan demikian, ruangan yang sempit dan tertutup bisa menjadi tampak lebih luas dan nyaman bagi penderita claustrophobia.
Gunakan tempat tidur yang terbuat dari kayu jati. Sirkulasi udara juga perlu diperhatikan, karena kamar yang pengap hanya akan menambah ketidaknyamanan bagi penderita claustrophobia. Jendela juga bisa dibuat dengan ukuran yang besar agar kamar tampak lebih luas dan sinar matahari dapat digunakan sebagai penerangan pada siang hari.
Selain mengatur perabotan, warna-warna yang digunakan juga berpengaruh pada situasi kamar tidur. Masing-masing warna memiliki pengaruh tersendiri terhadap kejiwaan seseorang. Pilihlah warna cat yang cerah seperti kuning, hijau dan biru untuk membangkitkan aura positif. Ketiga warna tersebut bersifat menenangkan dan diharapkan dapat mengurangi kegelisahan penderita claustrophobia di dalam ruangan sempit.
0 Response to "Membuat Desain Kamar Tidur Untuk Penderita claustrophobia "
Post a Comment